Arsip Blog

Senin, 25 Oktober 2010

PERILAKU KONSUMEN
Teori perilaku konsumen
1. Pengertian dan asumsi-asumsi utama
Tujuan yang ingin dicapai konsumen adalah kepuasan maksimum.

a. Barang (commodities)
Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Bila seseorang mengkonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, seluruhnya digabungkan dalam satu bundle barang ( commodities bundle). Barang yang dikonsumsi mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh. Contohnya : pakaian, makin banyak dikonsumsi makin memberikan manfaat

b. Utilitas (utility)
Utilitas adalah suatu manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi barang. Utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternative penggunaanya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh konsumen. Utilitas total adalah manfaat yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi. Utilitas marjinal adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.

c. Hukum pertambahan manfaat yang makin menurun (the law of dimishing marginal utility)
Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberikan manfaat yang besar ,tetapi makin lama pertambahan itu bukan saja makin menurun ,bahkan menjadi negative. Good sudah menjadi bad. Gejala itu disebut sebagai hukum pertambahan manfaat yang semakin menurun ( the law of dimishing marginal utility,untuk selanjutnya disingkat LDMU). Dalam analisis perilaku konsumen ,gejala L:DMU dilihat dari makin menurunya nilai utilitas marjinal. Karena dasar analisisnya,adalah perubahan utilitas marjinal,analisis ini dikenal sebagai analisis marjinal(marginal analysis).
Analisis marjinal mula-mula digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa berlian lebih mahal dibanding air? Herman heinrich gossen menjawab bahwa pertambahan manfaat air cepat sekali menurun. Jika seseorang sangat haus ,segelas pertama akan menberikan manfaat yang sangat besar,tetapi setelah gelas keempat dan kelima ,pertanbahan manfaat sudah mulai menurun. Tidak halnya dengan berlian.

d. Konsistensi preferensi (transitivity)
Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen ,yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama disukai(indifference). Misalnya ada dua barang X dan Y ,maka konsumen mengatakan X lebih disukai daripada Y (X>Y) atau X sama-sama disukai seperti Y ( X = Y ). Tanpa sikap ini perilaku konsumen sulit dianalisis.

e. Pengetahuan sempurna
Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang,kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk satu periode konsumsi.

2. Teori cardinal ( cardinal theory )
Bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal , sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram. Sedangkan satuan utility adalah util.Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang dikeluarkan ddisebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang yang dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit. Untuk setiap penambahan konsumsi, tambahan biaya yang harus dikeluarkan sama dengan harga barang per unit.

3. Teori ordinal (ordinal theory)
a. Kurva indifferensi ( indifference curve )
Menurut teori ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung ; hanya dapat dibandingkan , sebagaimana kita menilai kecentikan atau kepandaian seseorang. Kurva indifferensi adalah kurva yang menunjukan berbagai kombinasi kjonsumsi dua macam barang yang memberika kepuasan yang sama bagi seorang konsuimen
Asumsi-asumsi kurva indifferesi
1. Semakin jauh kurva indifferensi dari titik login ,semakin tinggi tingkat kepuasanya.
2. Kurva indifferensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan cenbung ke titik origin.
3. Kurva indifferensi tidak saling berpotongan

b. Kurva garis anggaran (budget line curve)
Garis anggaran adalah kurva yang menunjukan kombinasi dua macam barang yang membutuhkan biaya yang sama besar.

c. Perubahan harga barang dan pendapatan
Perubahan harga barang dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

d. Keseimbangan konsumen
Kondisi keseimbangan adalah konddisi konsumen te\lah mengalokasikan seluruh pendapatanya untukk konsumsi. Uang yang ada dipakai un tuk mencapai titik kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaan), atau tingkat kepuasaan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya).


e. Reaksi terhadap perubahan harga barang
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah. Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikan nilai kepuasanya. Sebaliknya jika pendapatan nyata menurun, dengan terpaksa konsumen menurunkan tingkat kepuasanya, disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang menurun. Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.Perubahan salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah. Akibatnya barang yang harganya naik atau turun relative lebih murah atau lebuh mahaldibanding barang lainya.perubahan ini menyebabkan pendapatan nyata berubah walaupun pendapatan nominal aaa9money income) tidak berubah. Pada saat harga barang X makin murah maka permintaan terhadap barang X meningkat( ceteris paribus). Hal ini sesuai hukum permintaan.

f. Reaksi terhadap perubahan pendapatan nominal
Suatu faktor lain yang dapat merubah keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal.

g. Efek subtitusi ( substitution effect ) dan efek pendapatan (income effect)
Jika suatu harga suatu barang berubah,maka ada dua komponen Yng dipengaruhi :
1. Harga relatif barang menjadi murah, sehingga bila konsumen bergerak pada kepuasaan yang sama dan pendapatan nyata dianggap tetap,maka konsumen akan menambah jumlah konsumsi barang yang harganya menjadi relatif lebih murah dan mengurangi jumlahg konsumsi barang yang harganya relatif lebih mahal. Inilah yang disebut sebagai efek suibtitusi ( substitution effect )
2. Pendapatan nyata berubah menyebabakan jumlah permintaan berubah. Jika perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan nominal dianggap tetap, kita akan melihat efek pendapatan ( income affect ).


PENGGUNA HANDPHONE DI INDONESIA
Pada awalnya ponsel atau sering disebut handphone hanya digunakan untuk voice call, kemudian bertambah dengan layanan SMS (short message service),kemudian handphone pun semakin berevolusi seiring dengan adanya layanan dari operator seluler yang meliputi layanan 3G dan sekarang menuju ke-4G.
Perkembangan saat ini, masyarakat Indonesia mencari handphone yang memudahkan mereka untuk berkomunikasi dengan keluarga, kekasih, sahabat,game music, browsing internet, bahkan untuk mencari teman di dunia maya. Sehingga banyak konsumen yang mencari handphone sesuai kebutuhan mereka seperti ponsel game, music, bisnis, kamera, ataupun handphone dengan fasilitas internet. Selain itu banyak pula konsumen yang mencari handphone hanya untuk sekedar stylist atau boleh dibilang gaya-gayaan saja tanpa mengetahui manfaat dari handphone yang mereka beli. Ada pula yang membeli handphone karena ikut-ikutan. Apapun alasanya itu sah-sah saja karena itu hak mereka.
Menurut anda handphone seperti apakah yang anda cari? Handphone yang buat game,chatting ,music,social network,ataukah handphone yang sedang buming saat ini? Ya, blackberry. Disini saya akan mengulas sedikit tentang blackberry. Handphone yang sangat dikenal oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia, dari pengguna handphone kalangan kelas bawah hingga pengguna kelas atas.
Di Indonesia sendiri perkembangan blackberry sangatlah cepat.Handphone yang diperkenalkan pada tahun 2004 silam ini mampu menyaingi brand yang lebih dikenal masyarakat lebih awal seperti Nokia, Sony Ericson,Samsung, Motorola dan brand pendahulu lainya.
Beberapa keunggulan blackberry sehingga mampu mengambil alih pasar adalah adanya layanan push e-mail yang memungkinkan pengguna bisa menerima e-mail masuk langsung ke handphone dan ,langsung merespon layaknya sms, kemudahan penggunaan keypad QWERTY untuk mengetik, dengan blackberry messenger,pengguna juga bisa menikmati layanan blackberry enterprise server (untuk perusahaan) dan blackberry internet service (untuk pribadi) yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi serta kelebihan lain yang ditawarkan blackberry. Keunggulan layanan dan fasilitas inilah yang sulit dikejar brand lain.
Brand lain pun tidak mau kalah dalam memenuhi perubahan selera konsumen ini. Sehingga merk ponsel saling berlomba menarik konsumen. Mulai dari disain Qwerty yang diadopsi dari blackberry ,aplikasi push e-mail, serta perang harga serta pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan konsumen sesuai dengan kelas pengguna handphone. Dari kelas low end hingga high end. Adanya persaingan yang disebabkan oleh adanya perilaku konsumen ini membuat produsen berlomba dalam berinovasi untuk memenuhi keinginan konsumen.
Dengan mengetahui perilaku konsumen yang selalu berubah maka produsen handphone akan berusaha memenuhi permintaan pasar yang cenderung menginginkan teknologi yang memudahkan konsumen dalam menggunakan alat komunikasi dalam keseharianya. Dengan adanya perang harga dan juga pendapatan masyarakat akan mengubah perilaku konsumen untuk memiliki handphone lebih dari satu. Berarti konsumsi masyarakat akan meningkat setiap ada penurunan harga dan peningkatan pendapatan.

Daftar Pustaka
1. Rahardja prathama dan Manurung Mandala,Pengantar Ilmu Ekonomi (mikroekonomi dan makroekonomi).Jakarta:Lembaga penerbit FEUI, 2008.